Pages

Friday 17 June 2011

siasat hidup mahasiswa sastra inggris

Sebagai mahasiswa, prinsipku jelas: Lebih baik IPK cuman 3,2 sambil kerja paruh waktu daripada IPK 2,5 masih minta duit ortu. Ya, quote yang agak ngawur. Tapi tak ada yang terlalu ngawur bagi mahasiswa yang pintar menyiasati hidup. Bagaimana cara caranya menghadapi kuliah yang berdarah darah dengan tetap mengutamakan kesejahteraan mental (main, nongkrong, tidur cukup 8 jam sehari sesuai kaidah, dll yang menyenangkan) akan dicontohkan dari gaya hidup... Ehm... Akyuuu...

Sebagai mahasiswa Sastra Inggris yang hidup di Semarang dan sehari harinya menggunakan Jawa Misuh, akan sangat sulit mengikuti kuliah yang kadang full menggunakan Bahasa Inggris. Terutama kalo dosennya native American dengan kecepatan bacot 60 km/jam, jangan harap bilang 'Sorry, Pak... Bisa diulangi?'. Jangan bayangkan pula bahwa tiap mahasiswa baru Sastra Inggris sudah bisa ngomong Inggris sebelum masuk kuliah atau sebelum dilahirkan. Tidak, itu persepsi yang salah. Bahkan ada beberapa temenku yang malah ikut kursus Bahasa Inggris demi memperlancar jodohnya. Apa? Oh, maaf... Maklum, saya jomblo... Ralat: demi memperlancar pengetahuannya. Itu sangat tidak efektif saudara saudara. Udah kampus keluar duit, harus bayar les pula. Nah, cara yang tepat adalah menjadi tentor privat Bahasa Inggris. Dalam bisnis ini yang penting niat, komunikatif dan pede aja. Masalah kemampuan Bahasa Inggrisnya masih sampe mana ntar disesuaikan sama grade muridnya: SD, SMP atau SMA. Dengan ngajar, aku bisa sekalian belajar dan ngulang ngulang pelajaran di kampus. Kadang malah kita makin pinter tapi muridnya nggak mudheng mudheng. Yang penting selain itu, aku juga dapet bayaran...

Nah, lanjut... Dari bayaran itu, aku beli deh hape berwarna yang bisa Opera Mini. Tiap ujian, aku gunakan hape itu buat nyari jawaban di internet. Ini makin mudah karena rata rata jawaban ujianku harus ditulis dalam Bahasa Inggris, secara jurusanku Sastra Inggris, padahal hampir semua konten di internet memang menggunakan Bahasa Inggris. Karena itu, kalo ada mahasiswa lain di kelas yang ngerengek rengek ke dosen minta jawabannya dalam Bahasa Indonesia malah aku sumpah sumpahin. Mereka adalah tipe mahasiswa yang kurang wawasan. Pertanyaan selanjutnya mungkin: Kenapa nggak nyontek temen aja? Mohon diperhatikan, kawan kawan sejawat mahasiswa cerdas... Tak ada mahasiswa yang bisa dipercaya, percayalah padaku. Mereka pasti juga berpikiran sama pengen nyontek yang lainnya, mereka juga sama sama nggak belajar. Lagian pinteran mana mahasiswa sama Wikipedia? In Wikipedia we trust! Kalo pun ada mahasiswa yang bener bener otak encer dalam pelajaran, biasanya dia:
  1. Pelit.
  2. Kalo dimintain contekan jadi belagu abis. Matanya nyipit penuh kesinisan, dagunya ngangkat 180 derajat, senyum sinis dan hanya tertawa kecil 'Haha...'. Biasanya penjilat dosen juga.
  3. Pelit.
  4. Hanya dia yang tahu rumus, tulisan dan bagaimana dia menjawab pertanyaannya. Percuma aja kita nyontek...
Minimal dari dua trik tersebut, kalian bisa dapet IPK tinggi sekaligus dapet duit juga. Plus, nggak perlu belajar berdarah darah kalo mau ujian akhir semester. Waktu sebagai mahasiswa dapat dialokasikan untuk hal yang lebih berguna seperti main Ayo Dance! atau nonton bioskop Trans TV.

Banyak main Twitter juga melatih kemampuan kita untuk membual. Begini... Berapa dari kalian yang tak tahu apa yang sedang kalian tulis ketika mengerjakan essay? Banyak? Nah, dengan nyampah di Twitter makin mengasah skill penulisan kalian. Dimana dalam mengerjakan essay, rumus utamanya adalah: yang penting tebal. Kalo kalian sering stuck dalam menyelesaikan essay dan nggak tahu mau nulis apalagi demi memenuhi kebutuhan deadline 15 halaman, nyampah di Twitter adalah solusi yang tepat. Kalian juga akan menemukan topik topik yang hebat, yang biasanya tiba tiba menginspirasi untuk melanjutkan essay. Follow akun akun berita, pengetahuan dan budayawan juga. Atau kalo lagi desperate banget, follow @arifimansentosa. Nggak, nggak ada jaminan bakal langsung dapet kerja abis lulus. Tapi minimal membuat nyaman karena masih ada mahasiswa yang lebih menderita... Terima kasih.

4 comments:

  1. berakit rakit ke hulu nya.... pun berenang nanti ketepian... sukses ya...


    Urgently Required
    Easy Speak, A fast-growing National English Language Consultant, is hunting for
    English Tutors
    Qualifications:
    1) Competent, Experienced, or Fresh Graduates
    2) Proficient in English both spoken & written
    3) Friendly, Communicative, & Creative
    4) Available for being placed in one of the following cities:
    a. Batam 0778-460785
    b. Pekanbaru 0761-7641321
    c. Balikpapan 0542-737537
    d. Palembang 0711-350788
    e. Samarinda 0541-273163
    f. Denpasar 0361-422335
    g. Makassar 0411-451510
    h. Semarang 024-3562949
    i. Bandung 022-76660044
    j. Banjarmasin 0511-7069699

    If you meet the qualifications above, please send your resume to: easyspeak.recruiting@gmail.com.
    Or contact our branch offices mentioned above to confirm prior to sending your resume.
    Deadline: July 30, 2011.
    Visit http://www.easyspeak.co.id for further information.
    Make sure that you won’t miss this golden opportunity as the day after tomorrow might be too late for you to compete for this position

    ReplyDelete
  2. maaf mengganggu saya hanya ingin berbagi artikel yang berkaitan tentang gaya hidup mahasiswa
    berikut linknya :
    http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3478/1/JURNAL_2.pdf
    semoga bermanfaat :)

    ReplyDelete
  3. Good experience ..
    Experience is the best teacher..

    Lika - liku kehidupan mahasiswa emang bermacam - macam keunikannya
    tinggal bagaimana cara menanggapinya..
    ada yang berusaha buat hadapin sekaligus bisa kreatif.. ada juga yang malah terima apa adanya (alias masa bodoh)
    sipp dah pokoknya .. You're creative student.. ^.^

    jasa penerjemahan

    ReplyDelete

thanks for the comment...